September 08, 2010

September 08, 2010

Makna dan Pesan Ramadhan

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Detik demi detik terus berjalan, terus melangkah menunjukan waktu yang kian berlalu dan tak akan kembali lagi. Itulah salah satu makhluk Allah yang 'diciptakan' sombong karena sesekali tak akan menoleh sedetik pun. Ramadhan 1431 H sebentar lagi akan meninggalkan kita. Ya, akan meninggalkan kita. Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang dapat memberikan jaminan kepada kita untuk bisa bertemu di Ramadhan berikutnya. Mendengar kalimat ini hati menjadi gemetar, karena begitu besarnya fadhail atau keutamaan syahrul Ramadhan. Walau kita tangisi Ramadhan tetap akan berlalu, karena Ramadhan tidak membutuhkan tangisan kita, tidak butuh penyesalan kita, yang dia butuhkan adalah apa yang telah diberikannya diaplikasikan dalam kehidupan kita untuk menjadi pribadi taqwa.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Sudah berkali-kali kita diberikan kesempatan dalam menjalani Ramadhan, tapi apakah kita sudah menjalani apa yang diinginkan Allah SWT dalam Ramadhan ini ? Tentunya yang dapat menjawab hanyalah diri kita. Optimalkah waktu kita ? Jika ini adalah kesempatan terakhir yang Allah berikan, siapkah kita menjemput kematian yang sekalipun engkau berlindung pada benteng yang kokoh tetap akan terkejar. Astaghfirulloh yaa Robb.

Hari ini adalah hari ke-29 Ramadhan 1431 H (8 Sept, 2010). Sudah sejauh mana ibadah kita, cukupkah dengan khatamnya tadarus Qur'an kita ? bagaimana dengan tadabbur, tafsir, dan amalannya ? Bukankah Allah akan bertanya apa yang kau baca ?.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Mungkin sekedar mengingatkan di penghujung Ramadhan ini, ada hadits Rasululloh SAW yang mengingatkankita tentang makna dan pesan yang terkandung dalam Ramadhan.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, amin, amin”. Para sahabat bertanya :

“Kenapa engkau berkata ‘Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata :

‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’, maka aku berkata : ‘Amin’. Kemudian Jibril a.s berkata lagi. ‘celakalah seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin”.

(Hadits Riwayat Bazzar dalam Majma’uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka’ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani

Berkata Nabi SAW, telah datang jibril dan dia berkata, Wahai Muhammad, barang siapa menemui bulan Ramadhan dan kemudian mati dan tidak diampuni (dosanya), maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka dan Alloh akan mengabaikannya (jauh darinya ), katakan Amin, maka aku berkata Amin. [HR. Thabrani dari Jaabir]


Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Di penghujung waktu Ramadhan yang mustajab ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar kita disampaikan kembali kepada Ramadhan berikutnya. Baarakallohulakum. Taqobbalallohu minna wa minkum.



Tetap dalam perjoeangan...!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates