July 14, 2008

July 14, 2008

Sadarkah Kita..?

Mencoba memahami Qs. Al Ma'un

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Sewaktu saya bermalam (mabit) di desa sebelah, salah seorang temanku bercerita tentang pengalamannya akhir-akhir ini. Sebut saja dia adalah Hasan karena memang dia akhlaknya sangat baik. Suatu ketika teman Hasan berkata ,”Untung ya disini di daerah kita tidak ada yang kelaparan hingga meninggal seperti di kampung Pak Wapres”. Kemudian Hasan berkata,”Betul Pak, kita memang tidak mengalami seperti itu tapi ada yang lebih dari itu”. Teman itu terheran dengan perkataan Hasan. “Maksud Hasan apa?” tanya teman. “Tidak jauh dari kita bahkan sangat dekat Pak” jawab Hasan. Beberapa hari yang lalu saya dibisikan sebuah kalimat oleh seorang Kyai pimpinan ponpes sederhana di depan kantor kerja saya. Tahukah apa yang dibisikan pada saya? Pak, baru saja 60 orang ibu coba dimurtadkan oleh pihak gereja dekat kita. Astaghfirullohaladzim.. Tahukah dengan apa mereka dimurtadkan? Sebungkus sembako yang harganya kian mencekik warga. Ya Allah ampunilah dosa kami yang lalai ini dan semoga para pemimpin kami terbuka matanya hingga mereka tidak buta dalam mengambil kebijakan.

60 adalah angka yang besar tetapi bukan angka 60 yang jadi permasalahan. Sembako yang naik adalah berarti bagi mereka, tetapi bukan sebungkus sembako yang jadi kebutuhan mereka. Mereka butuhkan adalah tangan saudara seiman. Sadarkah kita bahwa kita lengah dan tercuri. Ya…tercuri dan bahkan lebih dari tercuri harta karena ini adalah harta yang sesungguhnya hidup di dunia. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang lalai sholatnya dimana sholat yang tidak menambah atau tidak mendorong kepekaan sosial sesama muslim sebagaimana dalam tafsir Al Ma’un diatas.

"Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.... "Qs:49

Baru saja mendapatkan tafsir dari Al Ma’un siangnya dan malamnya itu terjadi di hadapan saya sendiri. Apa yang dapat kita katakan pada Allah ketika kita ditanya kenapa saudaramu bisa tergadai akidahnya? Ah betapa indahnya kepemimpinan sang khalifah Umar r.a yang kala itu dilaporkan padanya seorang pencuri dan beliau berkata pada pencuri itu, “Sebutkan saudara kanan-kirimu yang mampu?” Sang khalifah tidak serta merta menghukum si pencuri tetapi dengan bijaksananya Umar r.a menganalisa sebab-sebab dia bisa mencuri hingga ia menghukun tetangganya yang lalai tidak memperhatikan tetangganya yang terpaksa mencuri. Sungguh negeri ini memerlukan sosok seperti Umar al Faruq.

Disebutkan dalam Fiqih akhlak terhadap sesama saudara sebuah hadist Rasulloh Saw,

“Tidak beriman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” HR. Bukhari

Dan ada sebuah hadist lagi tetapi saya tidak tahu tentang ke-shahih-annya bahkan masuk dalam hadist maudhu karena saya mengetahui hadist ini dalam buku Hadits-Hadits Bermasalah

“Kefakiran itu dekat dengan kekafiran dan kedengkian itu hampir mendahului takdir”

Terlepas dari status hadits tersebut saya merasakan ada benarnya jika kefakiran dapat digunakan senjata bagi kaum non-muslim yang mempunyai misi tidak baik. Perlu diingat bahwa bukan hanya kristenisasi yang ada tetapi musuh-musuh islam akan terus memusuhi till the end of time. Peristiwa tsunami 24 Desember 4 tahun silam menjadi salah satu cara-cara mereka yang coba merekrut dengan dalih menolong. Ya tentunya ini bukan yang pertama dan juga bukan yang terakhir dan saya percaya jika kita terus istiqomah dalam dinNya Dia pun kan membantu.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Qs.47:7
Indahnya kebersamaan, huh..memang persis seperti judul acaranya Aa Gym. Dan kunanti indahnya kebersamaan itu. Dan benar kata Ibnu Al Munkadir tentang 3 kenikmatan dunia tersisa; qiyamul-layl, berjumpa dengan ikhwah, dan sholat jama’ah. Dan kita percaya bahwa kemenangan dakwah pasti dekat, ya kurasakan dekat..Walau bukan sekarang pasti akan datang. Ah ingin rasanya saya berada pada saat itu. Aaamiin

1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Bukan hanya sekedar bersih..

Bersih Tak Hanya Sekedar Slogan

Puluhan orang itu ternyata kader PKS yang sedang melakukan aksi bersih pasar, sebagai bagian terakhir dari acara Mukhayam Tarbawiyah Terpadu Meski diantara mereka yang tergabung dalam Pandu Keadilan itu terdiri dari anggota DPRD dan para pengurus inti parpol berlambang bunga padi diapit bulan sabit, namun sama sekali tak segan berkotor-kotor.

PK-Sejahtera Online: Puluhan orang dengan ikat kepala berwarna oranye turun dari beberapa truk du muka Pasar Kalindo, Jl. Belitung, Kecamatan Banjarmasin Tengah, kemarin pagi

Tanpa banyak komando, mereka langsung menyebar di pasar tersebut. Sebagian langsung terjun ke sungai membersihkan sampah-sampah sungai. Sebagian lagi langsung ”membedah ” pangkalan ojek, sebagian lagi mengecat jembatan pasar, membersihkan dan menyapu sampah di pasar, menyebar bak sampah, dan sebagian lagi memberikan pemeriksaan kesehatan gratis.

Puluhan orang itu ternyata kader PKS yang sedang melakukan aksi bersih pasar, sebagai bagian terakhir dari acara Mukhayam Tarbawiyah Terpadu (MUTU) di Tahura Sultam Adam, Mandiangin. Meski diantara mereka yang tergabung dalam Pandu Keadilan itu terdiri dari anggota DPRD Kalsel, anggota DPRD Kota/kabupaten se Kalsel, dan para pengurus inti parpol berlambang bunga padi diapit bulan sabit, namun sama sekali tak segan berkotor-kotor. Diantara mereka juga hadir Wabup HSS terpilih Ardiansyah,S.Hut. Tangan mereka penuh dengan lumpur dan bau sampah, atau mengecat jembatan dengan warna khas PKS, kuning-hitam. Pakaian yang mereka kenakan pun layaknya ormas sayap militer. Baju dan celana lapangan serta ikat kepala slayer berwarna oranye.

Ketua DSW PKS Kalsel Husaini Suni Lc mengungkapkan, kegiatan tersebut berkaitan dengan milad PKS ke-10 sekaligus kerja nyata PKS. ”PKS kini berslogan bersih, peduli dan profesional. Makna bersih itu langsung dijabarkan dengan aksi bersih-bersih lingkungan seperti ini,” ujarnya.

MUTU sendiri merupakan acara perkemahan yang diisi dengan kegiatan out bound selama 3 hari. Acara yang merupakan konsolidasi pengurus inti dengan pembekalan penguasaan medan lapangan serta kekuatan fisik kader. Tujuannya adalah PKS memiliki kader yang berfisik kuat. ”Saya sendiri agak kerepotan saat memanjat tali-tali seperti jaring laba-laba. Maklum, perut ini sudah besar. Saya pun berupaya tidak melakukan kesalahan saat out bound. Sebab, hukumannya adalah push up. Badan ini sudah kegemukan,” ujar Husaini yang juga anggota Komisi III DPRD Kalsel ini.

Sementara itu, Ketua Deputi Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Kalsel Danuri mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang harus dicapai oleh peserta yang mengikuti MUTU, yakni kekuatan fisik, kekuatan pikiran serta kekuatan iman dan ruhiyah. ”Kekuatan fisik dilakukan dengan kegiatan out bound, kekuatan pikiran dengan diskusi politik kontemporer dan kekuatan iman atau ruhiyah dengan taujih dan kultum,” ujarnya.
Sedangkan makna aksi soail, lanjutnya, agar melatih kader PKS selalu peduli terhadap masyarakat sehingga pada saat pengambilan keputusan baik di eksekutif maupun legislatif dapat berpihak pada masyarakat.

The History of Welfare and Justice Party

Sejarah PK Sejahtera

Partai Keadilan Sejahtera (PK-Sejahtera) merupakan pelanjut perjuangan Partai Keadilan (PK) yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4 juta suara (7 kursi DPR, 26 kursi DPRD Propinsi dan 163 kursi DPRD Kota/Kabupaten).

PK-Sejahtera percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan profesional. Karena itu, PK-Sejahtera sangat peduli dengan perbaikan-perbaikan ke arah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera.

Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan aktivitas partai. Dari sebuah entitas yang belum dikenal sama sekali dalam jagat perpolitikan Indonesia hingga dikenal dan eksis sampai saat ini. Sebagai partai yang menduduki peringkat 7 dalam pemilu 1999 lalu, PK (kini PK-Sejahtera) bertekad untuk meningkatkan daya pengaruhnya dalam pemilu 2004 mendatang.

Untuk mengetahui sekilas sejarah PK-Sejahtera, kami paparkan secara singkat di bawah ini:
Tahun 1998
20 Juli 1998 Partai Keadilan (PK) didirikan di Jakarta. Hal tersebut dinyatakan dalam konferensi pers di Aula Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta.
9 Agustus 1998 Deklarasi PK di lapangan Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, dihadiri oleh 50.000 massa.
19 September 1998 PK menolak pemberlakuan asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi. Hal itu dinyatakan Presiden PK Dr Ir Nurmahmudi Isma'il dalam pidato politik peresmian DPW PK DIY.
3-6 Desember 1998 Musyawarah Kerja Nasional I digelar di Kampung Wisata Insan Krida (KWIK), Parung, Bogor, dan ditutup di hotel Cempaka, Jakarta setelah sebelumnya melakukan konvoi kendaraan dari Bogor-Jakarta.
Tahun 1999
19 Februari 1999 KH Didien Hafidhudin ditetapkan sebagai Calon Presiden RI dari Partai Keadilan.
30 Mei 1999 Delapan partai politik berasaskan Islam menyatakan bersatu dan menyepakati penggabungan sisa suara (stembus accord) hasil Pemilu 1999. Ke delapan partai itu adalah PPP, Partai Keadilan, Partai Kebangkitan Ummat, Partai Ummat Islam, PPII Masyumi. PNU. PBB. dan PSII 1905.
3 Juni 1999 Ribuan kader dan simpatisan Partai Keadilan memenuhi janji mereka untuk "memutihkan" Ibukota serta berkumpul di Bundaran HI menandai berakhirnya kampanye partai tersebut di Jakarta.
2 Agustus 1999 Partai Keadilan (PK) menandatangani hasil penghitungan suara pemilu dengan catatan pemilu relatif luber dan tidak jujur dan adil (jurdil). Keputusan ini diambil PK dengan pertimbangan adanya reaksi positip berupa pengakuan dari panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bahwa Pemilu 1999 yang baru lalu masih jauh dari jurdil. Penandatanganan hasil pemilu dilakukan di kantor KPU, Senin sore (2/8).
20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid.
21 Oktober 1999 PK menunjuk Dr Ir Nurmahmudi Isma'il MSc sebagai calon menteri yang diajukan karena memiliki kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas.
Tahun 2000
16 April 2000 Dr Ir Nurmahmudi Isma'il mengundurkan diri dari jabatan Presiden Partai dan selanjutnya akan berkonsentrasi di kementerian Kehutanan dan Perkebunan.
18-21 Mei 2000 PK menggelar Musyawarah Nasional I di hotel Bumiwiyata, Depok.
21 Mei 2000 Dr Hidayat Nurwahid, MA terpilih sebagai Presiden kedua Partai Keadilan menggantikan Dr. Ir. Nurmahmudi Isma'il dalam Musyawarah Nasional I PK di hotel Bumiwiyata, Depok.
3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara Sarasehan dan Silaturahim Partai-partai Islam di masjid Al Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945.
12 Oktober 2000 DPP Partai Keadilan (PK) menemui Wakil Ketua DPR Ri Soetardjo Soerjogoeritno di gedung DPR RI dan meminta delegasi IPU DPR RI untuk mengusahakan resolusi yang di dalamnya tidak hanya mengecam keras Israel, tapi sekaligus mengeluarkan Israel dari keanggotaan IPU.
13 Oktober 2000 Puluhan ribu massa Partai Keadilan (PK) yang berunjuk rasa di halaman Gedung DPR. Di bawah tangga gedung paripurna DPR aktivis PK membakar bendera Israel. PK meminta agar RI konsisten dengan sikap menyesalkan, menolak dan mengecam Israel menyusul penyerangan ke Palestina.
9 November 2000 Partai Keadilan menggelar acara Gelar Sambut Ramadhan. Masyarakat dan pemimpin bangsa diingatkan untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan. Ribuan massa Partai Keadilan (PK) dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi menghadiri acara Gelar Sambut Ramadhan. Tablik akbar ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (19/11) pagi.
Tahun 2001
20 Januari 2001 PK menggelar Silaturahim dan Halal Bihalal di Silang Monas, Jakarta. Dalam orasinya Presiden PK Hidayat Nur Wahid menyatakan PK berlepas diri dari segala efek negatif pola dan produk kepemimpinan kontroversial kontraproduktif yang dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid.
2 Maret 2001 DPP PK mengadakan bakti sosial di propinsi Banten yang terkena musibah banjir dan tanah longsor.
8 Oktober 2001 Lebih dari 150 anggota legislatif dari Partai Keadilan (PK) dari seluruh Indonesia, Senin (8/10) mendatangi Kedubes Amerika Serikat di Jalan Merdeka Barat dan bergabung dengan massa yang sudah lebih dulu melakukan aksi menentang terorisme AS.
19 Oktober 2001 PK gelar demo besar menentang agresi militer AS ke Afghanistan. Aksi besar ini diikuti 40.000 orang dan mendapat pujian dari berbagai pihak karena berlangsung damai dan tertib. Dalam aksi itu dibentuk Komite Indonesia untuk Solidaritas Afghanistan (KISA) yang diketuai oleh Dr Salim Segaf Al Djufri.
Tahun 2002
7 April 2002 PK gelar aksi keadilan untuk Palestina menentang aksi terorisme Israel atas bangsa Palestina di Silang Monas, Jakarta. PK juga membentuk Komite Keadilan untuk Pembebasan Al Aqsha (KKPA) yang diketuai oleh Dr Ahzami Zami'un Jazuli.
25 Mei 2002 PK gelar acara Gerak Jalan Keluarga (GJK) menyambut Maulid Nabi 1423 H dari Silang Monas - MH Thamrin - Bundaran HI - Silang Monas.
8 Juni 2002 15 pimpinan parpol yang tidak memenuhi ketentuan electoral threshold dua persen berdasar Undang-Undang (UU) Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 sepakat menandatangani dokumen bersama di Hotel Sahid, Jakarta, untuk menolak pemberlakuan ketentuan tersebut. Mereka juga menuntut agar semua parpol peserta Pemilu 1999 diikutkan lagi dalam Pemilu 2004 walaupun ada parpol yang sama sekali tidak mempunyai perolehan kursi di DPR/DPRD. Partai yang terlibat pada pertemuan yang diprakarsai Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), yaitu Partai Keadilan (PK), Partai Demokrasi Kasih Bangsa, Partai Nahdlatul Umat, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia, Partai Katolik Demokrat, Partai Daulat Rakyat, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Partai Persatuan, Partai Syarekat Islam Indonesia, Partai Nasional Indonesia Massa Marhaen, Partai Nasional Indonesia Front Marhaenis, Partai Politik Islam Indonesia Masyumi, dan Partai Kebangkitan Umat.
Tahun 2003
9 Februari 2003 Ratusan ribu massa PK berunjuk rasa menolak serangan AS ke Irak di sepanjang Jl. MH Thamrin hingga kedubes AS.
20 Maret 2003 Sekali lagi, PK bersama PKS menggelar aksi damai menentang serangan AS ke Irak di sepanjang Jl. MH Thamrin hingga kedubes AS. Aksi diikuti oleh 30.000 massa.
30 Maret 2003 PKS bersama Komite Indonesia untuk Solidaritas Rakyat Irak (KISRA) serta seluruh elemen masyarakat menggelar aksi ‘Sejuta Umat' dari Bunderan HI hingga kedubes AS, Jakarta. Aksi ini merupakan aksi terbesar sepanjang massa dan mampu mengusik para pemimpin dunia.
17 April 2003 Musyawarah Majelis Syuro XIII Partai Keadilan yang berlangsung di Wisma Haji Jawa Barat, Bekasi, merekomendasikan PK untuk bergabung dengan PKS.
20 April 2003 Deklarasi DPP PKS di Silang Monas, Jakarta, yang dihadiri oleh 40.000 massa.
26 Mei 2003 PK dan PKS mendeklarasikan Crisis Centre untuk Rakyat Aceh (CCRA) di halaman Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. CCRA dimaksudkan untuk membantu rakyat Aceh yang tengah dilanda konflik berkepanjangan.
4 Juni 2003 DPP PKS dinyatakan lulus verifikasi oleh Depkehham. Verifikasi dilakukan di kantor sekretariat Jl. Mampang Prapatan VIII No. R-2, Jakarta.
5 Juni 2003 PK selenggarakan acara ‘Silaturahim Nasional Anggota Legislatif Partai Keadilan' di Wisma DPR, Cikupa, Cisarua, Bogor, yang diikuti oleh 180 anggota dewan dari seluruh Indonesia.
8 Juni 2003 PKS gelar ‘Dzikir dan Doa untuk Rakyat Aceh' di halaman Masjid Agung Al Azhar, Jl. Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta, diikuti oleh ribuan massa.
10 Juni 2003 PK bersama PKS melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR Jl. Gatot Subroto, Jakarta, untuk mendukung disahkannya RUU Sisdiknas oleh DPR RI.
2 Juli 2003 Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) telah menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten/Kota). Ini berarti PK Sejahtera telah melengkapi 100% persyaratan verifikasi Depkehham.
3 Juli 2003 PK bergabung dengan PKS yang dilakukan di kantor pengacara Tri Sulistyowarni di Pamulang, Tangerang. Dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya.
20 Juli 2003 Musyawarah Majelis Syuro I PKS yang berlangsung di Ruang Binasentra, Kompleks Bidakara, Jakarta, menetapkan delapan kriteria Calon Presiden (Capres) RI versi PKS. Selain itu dicanangkan juga mekanisme pemilihan capres melalui Jaring Capres Emas.
22 Juli 2003 Ribuan massa PKS melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. PKS menolak kebijakan Bulog seperti beras impor dan dana talangan Sukhoi yang dinilai menyengsarakan ribuan petani.
8 Agustus 2003 DPP PKS mencanangkan program Safari ‘Aam Intikhobi (Tahun Pemenangan Pemilu), yaitu program safari tokoh-tokoh partai ke berbagai daerah untuk mensosialisasikan dan mensukseskan pemilu 2004. Acara berlangsung di Aula Masjid Baitussalam, Duren Tiga, Jakarta.

referensi : www.www.pk-sejahtera.org

July 09, 2008

July 09, 2008

Syukur

Dalam kata pengantar Saksikan "Bahwa Aku Seorang Muslim", Salim A. Fillah mengatakan syukur sebagai sebuah kata yang selangkah lebih maju dibanding dengan terima kasih. Syukur, sebuah makna yang tidak hanya dituntut diucapkan namun menuntut aplikasi nyata dalam hati, pikiran serta perbuatan. Jika kita diberi sesuatu oleh ikhwah maka syukron tidak cukup dalam memaknai suatu pemberian tersebut. Jazakumulloh khoiron katsiron, tidak hanya syukron akhi tapi jug disertai do'a yang mengalir dari saudara kita. Ah indahnya persaudaraan mu'min itu, dimana pertemuannya mengobati sakit kita, dimana kata-katanya penyejuk hati di kala resah. Dalam Tazkiyatun anNafs, Ibn Al Munkadir mengatakan bahwa kenikmatan di dunia hanya tersisa 3 hal yaitu ; qiyamul lail, berjumpa dengan ikhwah Ah indahnya dan sholat berjama'ah.jadi mu'min itu, ketika ni'mat itu datang kemudian bersyukur maka Allah pun menambahkannya dan tak hanya Dia pun memasukkan hambaNya yang beriman. Tatkala mushibah datang maka bagi mu'min kesabaran menjadi penyembuhnya.
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Qs.14:7)

Persepsi Syukur

Islam memandang syukur dengan penuh kemuliaan, sebagai contoh bahwa Islam memurnikan syukur dengan ikhlas. Umumnya kecenderungan masyarakat di sekitar menyelami rasa syukur dengan acara makan-makan, jalan-jalan atau lain sebagainya. Afwan jiddan saudaraku, jangan kau nodai pemaknaan Islam ini dengan budaya jahiliyyah pemborosan. Wallohi, Alloh menuntut kita dalam menjaga amanah ni'mat yang dititipkan pada kita untuk kemaslahatan ummat. Saya pernah membaca pengertian dari zuhud adalah menjauhi atau meninggalkan segala urusan dunia. Afwan akhi/Ukhti, Zuhud disini perlu diluruskan, bahwa segala fasilitas yang Allah SWT titipkan pada kita adalah untuk digunakan dalam kepentingan ummat. Semoga Allah SWT menguatkan iman dan taqwa kita dalam mengamalkan kata syukur ini. Wallohu'alam bi showab

July 01, 2008

July 01, 2008

Islam, Budaya, Kreatifitas atau .....?

Assalamu'alaykum Wr. Wb

Beberapa hari lalu saya membaca email dalam sebuah maillist. Ada pertanyaan tentang "Bagaimana menurut kamu pacaran?, Dimohon jawabannya yang jujur pake hati, ga munafik". Ehm...pertanyaan yang expired dan cenderung ingin memenangkan nafsu. Dari beberapa respon yang saya baca muncullah beberapa pemikiran yang nyeleneh. Betapa tidak, beberapa jawaban mereka menggunakan nilai-nilai rasionalitas, kehendak serta kesombongan pribadi. Salah satu jawabannya adalah Jika kita sudah merasa mampu dan bisa menjaga diri, pacaran ga papa. Oh..betapa kreatifnya jawaban tersebut, penuh dengan hasrat nafsu. Kalau begini cara pemikirannya dalam menghadapi perkara agama maka tidak aneh kalau berujung pada pemikiran liberal yang merusak akidah. Islam terdiri dari naqli (wahyu) dan aqli (akal). Dalam memahami pertanyaan tentang pacaran harus dijawab sesuai dengan urutan pengambilan hukum yaitu pertama adalah Qur'an. Al Isra : 32 menyatakan larangan mendekati zina. Siapa yang berani menjamin dirinya mampu menyelamatkan dari zina ketika pacaran. Ah..kalaupun ada betapa sombongnya dia dan lagi pasti tergoda dengan bujuk setan dalam hatinya. Aku berlindung dari godaan setan dalam perwujudan jin dan manusia, sangat jelas dalam An Naas. Saya yakin bahwa mereka yang pacaran tahu hukumnya dan konsekuensinya. Islam ini lahir bukanlah setahun atau beberapa tahun silam namun jauh beribu abad Allah SWT telah merancang sedemikian rupa dengan sempurna. Islam ini lahir bukanlah dari logika manusia yang dipenuhi dengan keterbatasan. Islam ini lahir bukan dari kehendak atau nafsu belaka terhadap sesuatu. Islam ini bukanlah budaya manuasia di negeri arab. Islam ini dirancang untuk multilevel jenis manusia di bumi manapun. Akal diberikan bukan untuk kreatif membuat atau memodifikasi aturan yang telah ada namun Allah SWT mengkaruniakan akal untuk memikirkan kebesaranNya dalam hidup ini sehingga menambah taqwa kita padaNya. Dan betapa indah jika sebuah akhir adalah doa dimana doa seorang mu'min adalah senjata yang ampuh. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam segala perbuatan hidup kita. Wallohu'alam

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates