September 25, 2008

September 25, 2008

Catatan kecilku

Kalau saya ditanya tentang apakah Islam akan berkembang dan bangkit di negeri ini maka saya dengan pede menjawab "Yes, I'm sure". Sekedar cerita dari daerah Sumatera Barat tepatnya di Solok. Waktu itu saya hendak menunaikan shalat ashar di sebuah masjid di depan SMP negeri. Di dalamnya terdapat seorang ibu -yang terbilang sudah layak jika disebut dengan panggilan nenek- yang meminta kepada pengurus masjid untuk diizinkan tinggal sebelum dan selama Ramadhan. Mungkin dalam benak hati kita bertanya kenapa si Ibu ini mau tinggal di masjid? Sendirian tanpa ditemani anak ataupun cucunya pula. Ibu itu lantas menjelaskan bahwa saya tidak ingin ketinggalan 1 raka'at pun dalam pelaksanaan shalat berjama'ah. Subhanalloh. Tahukah Anda bahwa ibu ini mempunyai kekurangan pada kakinya sehingga berjalan pun sangat sulit sehingga dibantu oleh orang yang berada di sekitarnya. Ehm...bagaimana dengan kita yang diberi kesehatan sempurna? Mungkin kita baru tahu tentang keutamaan shalat berjama'ah tapi belum seperti Ibu yang sudah memahami shalat berjama'ah. Saya sempat menanyakan kepada beliau kenapa tinggal sendirian (padahal beliau sulit berdiri)? Ibu itu menjawab tanpa ada keraguan sedikit pun yaitu di kubur nanti saya pun sendirian dan saya tidak mau merepotkan selagi mampu. Semoga setelah melewati bulan tarbiyah ini kita dapat tetap istiqomah.

sebuah harapan yang ingin saya sampaikan adalah terbesit di bawah ini.

September 24, 2008

September 24, 2008

Surat Cinta Terbuka untuk Saudaraku..

Sudah benarkah dakwah engkau, wahai Ikhwah..?

“Hei… aku sudah ikut mentoring”
“Aku sudah liqo”
“Aku sudah tarbiyah”
“Aku adalah ikhwah”

Mengapa kau bangga menyebut dirimu sebagai seorang ikhwah?
Padahal kelakuanmu tak ubahnya fatamorgana…..
Boro-boro shalat tahajud
Shalat wajib pun kau malas mengerjakannya
Lalu bagaimana dengan shalat berjama’ah?
Ah, serasa mimpi saja
Apalagi untuk sekedar membaca surat cintaNya
Huh… enakan baca novel cinta, cerpen, atau komik
Lebih asyik dan menghibur
Daripada membekali diri dengan buku-buku islami
Benarkah engkau sudah tarbiyah?
Kalau dengan lawan jenis kau begitu tak terjaga,
Mudahnya SMS dengan lawan jenis kau terbuai dengan untaian kata,
Matamu berkeliaran, entah kemana hatimu,
Saat ada tangan lembut seorang wanita yang tersodor kepadamu
Engkaupun menyambutnya dengan hangat dengan dalih agar ke’ikhwahan’ mu
tidak turun derajatnya
Kau begitu pemilih dalam berdakwah
Mana yang bisa kau jadikan tempat penghidupan
Padahal justru dakwahlah yang harus kau hidupkan
Kau begitu pemilih dalam dakwah
Betapa nikmatnya bertaushiyah dengan sang lawan jenis
Lagi-lagi dengan dalih dakwah
Padahal entah berapa banyak teman-temanmu sejenis yang lebih membutuhkan
bimbinganmu
Bukanlah seorang ikhwah, orang yang tidak terjaga lisannya.
Bukan pula seorang ikhwah, orang yang tak bisa menjaga mata dan hatinya
Dari yang diharamkan Allah…
Bukanlah seorang ikhwah, orang yang begitu mudah mengeluh
Padahal ia memiliki Allah sebagai Pembelanya
Apakah pantas engkau mengaku sebagai seorang ikhwah ?
Padahal akhlaqmu begitu jauh dari akhlaq yang sesuai dengan perintahNya?

SURAT CINTA TERBUKA UNTUK SAUDARAKU

Benarkah engkau seorang ikhwah?
Padahal engkau begitu malas beribadah kepadaNya?
Sekali lagi, kutanya kepadamu
ikhwah kah dirimu?
Padahal amalanmu begitu ternoda dengan tujuan duniawi
Tiada sedikitpun engkau beramal kecuali mengharap pujian dan balasan dari
manusia
Tidakkah engkau malu telah berbuat begitu, wahai engkau yang mengaku sebagai
ikhwah?
Apa yang kau lakukan saat ini?
Ketika orang lain tengah berpeluh karena berdakwah
Dan yang lainnya begitu letih menyeru kebaikan
Apa yang sudah kau lakukan?
Menjadi komentator dakwah
Atau turut melaju bersama putarannya?
Lalu, wahai orang yang mengaku dirinya sebagai ikhwah…
Dimana engkau telah kubur hatimu?
Hei, sadarlah! Bangunlah!
Sebelum ajal menjemputmu sobat….
Percuma mentoring, liqo bertahun-tahun
Jika perbuatan, hati dan pikiran tidak berubah..
Saudaraku, dakwah ini lelah namun indah..
Tahukah engakau wahai ikhwah?
Istirahat yang nyaman bukan sekarang tapi nanti dalam perjumpaan dengan-Nya..

September 01, 2008

September 01, 2008

One Day be4 Ramadhan


Kegiatan Sabtu tepatnya sehari menjelang Ramadhan 1429 hijriah tiba saya awali dengan main futsal di kantor, sekalian mempersiapkan fisik memasuki bulan shaum. Tapi tak lama bermain karena gawang yang sudah seperti puzzle hingga akhirnya bermain dengan gawang kecil, 4 on 4 walau demikian tetap berkeringat dan mengasyikkan..huih…..wush. Pukul 8 di jam tangan mulai berdetak dan saya pun segera menuju ke rumah untuk bersiap memulai acara dengan ikhwah. Ah indahnya kebersamaam itu, semoga kan abadi hingga akhirat nanti. Aamin. Sebelum pulang saya pun tak lupa melakukan ritual pekanan yakni beli koran dan ngobrol bareng pengusaha koran di pinggir gapura depan. Mengasyikkan bagi saya bicara dengan orang yang tahu tentang refleksi kehidupan masyarakat terlebih lagi ngobrol tentang pilkada sekarang...mak nyuz…...
Dan sampailah di rumah jam 9 kurang dikit..(^_^) kemudian mandi untuk bersiap ke kota Bogor dengan 1001 angkotnya yang ademm banyak pohon. Janjinya sih jam 9 berangkat tapi baru terlaksana jam 10, maklum Indonesian bad habit. Kami menuju Book Fair di PPIB dekat Masjid Raya Bogor. Selama di perjalanan ada moment yang kami bicarakan salah satunya adalah yang terfoto yaitu kurangnya kepedulian pemerintah terhadap anak-anak jalanan. Mana janjimu dalam pasal 34 UUD '45??
Tepat di tugu ada beberapa peristiwa yang sempat kami jepret.


Gambar diatas saya jepret ketika lewat di depan kampus IPB baranang siang yang tiada lain memperlihatkan para senior sedang mengospek. Sampai sekarang saya belum tahu kelengkapan akronim dari ospek itu apa...hiks..hiks. Kemudian kami lanjutkan perjalanan di sekitar tugu yang sedikitnya ada 2 peristiwa. Pertama, tentang syiar (bukan demostrasi lho) oleh HASMI untuk memerangi maksiat dan mengajak untuk menutup aurat. Memang sih di Indonesia ini budaya tutup aurat masih sangat kecil terlebih lagi dengan serangan "pendidikkan" dari TV maupun berbagai media lainnya. Weleh..weleh...


Subhanalloh, semoga banyak yang tergerak hatinya untuk menutup aurat. Saya ingat salah satu hadits Rasululloh SAW bahwa Aku tidak pernah melihat 2 golongan penghuni neraka ini sebelumnya (ketika mi'raj) yaitu pertama golongan orang yang mencambuk manusia lain dan golongan kedua orang yang berpakaian namun telanjang. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kita petunjuk. Tidak hanya itu ada juga syiar dari Hisbut Tahrir yang syi'ar dalam menyambut Ramadhan. Setelah dari Tugu Kujang kami bertolak menuju PPIB dan sholat dzuhur di masjid raya. Buku yang dicari tidak ada malah beli buku cerita tapi ga apalah toh berguna juga. (^_^) Akhirnya..perjalanan kami diselesaikan setelah mendapat buku di Eka Lokasari Plaza. Tiba di rumah sekitar jam 4 sore kemudian jadwal saya selanjutnya adalah mengisi acara di daerah Dino Land Cisarua..hush..wuih..very exhausted.. Tapi kewajiban ilmu harus tersampaikan dan dengan ke-BT-an macet akhirnya tibalah di Cisarua sekitar pukul 8 malam. Dan langsung show kemudian tanya jawab terus kelenger tidurrrrrrr... untuk ngisi ba'da shubuhnya.. Kemudian jam 6 pagi saya beranjak kembali pulang untuk bergabung pawai tarhib Ramadhan dengan ikhwah PKS di Gapura Pemda Kabupaten Bogor.



Ini salah satu ciptaan Allah SWT yang menjadi "shahabat" bisuku sejak Elementary School.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates