July 10, 2016

July 10, 2016

Nasihat Berbekal Pulang Kampung

10 Juli 2016, Mitaka-shi, Tokyo.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". [QS :Al Hasyr : 18]

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."  [QS :Ali Imron : 102]

Ucapan Idul Fitri dan Jawabannya, Sesuai Tuntunan Nabi dan Pemahaman Salafus Shalih


Idul Fitri merupakan salah satu hari raya umat Islam selain hari raya Idul Adha. 
Bagaimana ucapan idul fitri untuk sesama muslim yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallohu alayhi wa sallam dan diikuti oleh para sahabat Nabi ? Bagaimana pula jawabannya dari ucapan tersebut ?
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa ucapan Idul Fitri yang diucapkan para sahabat ketika bertemu sahabat lainnya adalah taqabbalallahu minna wa minkum.
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari Id, mereka berkata kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka,” jelas Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Baari.

Ibnu Taimiyah menambahkan, selain taqabbalallahu minna wa minkum, ada pula ucapan ‘ahallallahu ‘alaika.

Kapan waktu mengucapkan 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum'

Kapankah mengucapkannya? Ibnu Taimiyah menjelaskan, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum mulai diucapkan ketika seorang muslim bertemu dengan muslim lainnya setelah selesai shalat Id.
“Ucapan hari raya di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Id, ‘taqabbalallahu minna wa minkum’, ‘Ahalallahu ‘alaika’, dan sejenisnya ini telah diriwayatkan dari sekelompok sahabat bahwa mereka mengerjakannya,” kata Ibnu Taimiyah.

Arti 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum'

Taqabballahu minna wa minkum yang merupakan ucapan para sahabat kepada sesaa sahabat setelah shalat idul fitri adalah sebuah doa. Yang artinya, semoga Allah menerima (amal) dari kami dan (amal) dari kalian.
Ucapan ini sungguh sangat tepat. Setelah sebulan penuh berpuasa, setelah sebulan penuh beramal di bulan suci Ramadhan, sesama muslim saling mendoakan agar amal-amalnya, terutama puasa, diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana jawaban 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum'

Tidak sedikit dari sebagian kita menjawab dengan kalimat Taqobbal Yaa Kariim atau menjawab dengan Waiyyaki, Waiyyakum ketika diucapkan Jazakallohu Khoir atau Barakalahu fiikum, maka marilah kita ikuti sunnah Nabi dalam menyempurnkan jawaban doa tersebut dengan menjawab kalimat yang sama.
Jawaban taqabbalallahu minna wa minkum adalah doa yang sama yakni taqabbalallahu minna wa minkum. Sebagaimana riwayat yang menceritakan jawaban sahabat dan salafush shalih saat mendapatkan ucapan taqabbalallahu minna wa minkum.

Dari Habib bin Umar Al Anshari, ayahnya bercerita kepadanya bahwa beliau bertemu dengan Watsilah radhiallahu ‘anhu ketika hari raya, maka ketika ia mengucapkan kepada Watsilah, “Taqabbalallahu minna wa minkum,” Watsilah menjawab, “Taqabbalallahu minna wa minkum.” 
(HR. Ad-Daruquthni dalam Mu’jam Al Kabir)

Dari Syu’bah bin Al-Hajjaj, ia berkata, “Saya bertemu dengan Yunus bin Ubaid, dan saya sampaikan, ‘Taqabbalallahu minna wa minka.’ Kemudian ia menjawab dengan ucapan yang sama.” (HR. Ad-Daruquthni dalam Ad Du’a)

Demikianlah jawaban sahabat dan salafus shalih, ketika mendapatkan ucapan taqabbalallahu minna wa minkum. Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Al Qur’an, “Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.” (QS. An Nisa’ : 86)

Jadi ketika mendapat ucapan jazakumullah khairan, maka baiknya dijawab dengan wa antum jazakumullah khairan, meskipun ada yang membolehkan untuk mengucapkan waiyyak. Namun ada sebagian ahlul ilmi yang mengatakan bid’ah, kalau seseorang setiap diberi ucapan jazakallah khairan kemudian dia menjawab dengan waiyyak karena tak ada dalilnya. Ada satu kaidah ushul fiqih yang dengan ini mudah-mudahan kita bisa terhindar dari bid’ah dan kesalahan-kesalahan dalam beramal atau beribadah. Maka sebaiknya mari ikuti Sunnah dan pemahaman para Sahabat mulia. Wallahu a’lam bish shawab

Bagaimana dengan ucapan lain yang populer saat ini ?

Bagaimana dengan ucapan lain semisal minal aidin wal faizin, yang lebih populer diucapkan di Indonesia? Haramkah?

Ucapan “minal aidzin wal faizin” merupakan kependekan dari “ja’alanallahu minal aidzin wal faizin” yang artinya “semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang.” Sebagai doa, tentu hal itu tidak diharamkan. Boleh-boleh saja. Namun yang terbaik adalah yang diajarkan Rasulullah dan dipraktikkan oleh para sahabat. Wallahu a’lam bish shawab. 

Racikan berbagai Sumber : 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates